Meski demikian, Najib telah memprediksi isi surat itu.
"Saya yakin Presiden Indonesia menyampaikan kekecewaannya atas situasi yang berkembang dan demonstrasi-demonstrasi yang terjadi seharusnya tidak dikaitkan dengan pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia sadar ada 2 juta warganya yang bekerja di Malaysia dan ada investasi besar oleh perusahaan-perusahaan Malaysia (di Indonesia)," komentar PM Najib.
Hal ini dikatakan Najib pada Sabtu kemarin seperti dilansir media Malaysia, The Star, Minggu (29/8/2010).
Najib menyatakan, kedua negara memiliki kepentingan mutual dan situasi yang berkembang saat ini jangan sampai mengganggu hubungan bilateral.
Dia menambahkan, sejauh ini Malaysia tidak ada rencana untuk mengeluarkan saran perjalanan (travel advisory) bagi warga Malaysia yang bermaksud ke Indonesia.
Surat SBY pada PM Najib dikirim Jumat (27/8) sore. SBY mengajak mempercepat proses perundingan perbatasan dan menyelesaikan semua masalah yang ada secara baik. SBY berupaya juga mengajak bagaimana agar suasana ini sejuk kembali.
Di dalam surat itu, juga berisi dorongan mempercepat penuntasan secara bertahap perundingan soal perbatasan laut RI-Malaysia. Sudah disepakati masalah ini akan dibahas dalam pertemuan rutin yang tahun ini akan berlangsung pada 6 September 2010 di Kinabalu, Malaysia.
"Mulai dari yang di Selat Malaka, Tanjung Berakit, Selat Sulawesi, sekitar Pulau Natuna dan semuanya. Pembicaraannya akan bertahap dan prosesnya terus berlanjut," papar Menko Polhukam Djoko Suyanto.
0 komentar:
Posting Komentar