
Jangankan vaksin, obat pun tak ada. Anda juga tak dapat mengembangkan kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan parasit sangat tipis sepanjang satu meter ini.
Ketika cacing guinea yang masih berada di dalam tubuh manusia itu merasa dekat dengan air, ia akan melepaskan ribuan larva yang kemudian dimakan kutu air. Dan lingkaran ini terus berlanjut. Pada era 1900-an, cacing guinea ditemukan di sebagian besar wilayah Afrika dan Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan.
Sejalan dengan meningkatnya sarana air bersih, cacing ini menghilang di berbagai wilayah. Namun, pertengahan 1980-an masih ada sekitar 3,5 juta kasus di Asia dan Afrika. Untuk membasminya, para ahli punya cara sederhana: mengajari masyarakat cara menyaring air minum (kain katun biasa dapat dipakai sebagai penyaring) dan mencegah penderita dengan cacing yang keluar dari tubuhnya mendekati sumber-sumber air.

Hasilnya lumayan. Di Mali jumlah penderita turun dari 10.000 menjadi kurang dari 400 dalam 14 tahun. Tetapi, kemajuan seperti ini terhambat di Sudan dan Ghana yang saat ini menjadi tuan rumah 90 persen seluruh kasus di dunia. Perang saudara selama 22 tahun yang berakhir awal tahun ini menjadi penyebab tak tercapainya sasaran di Sudan Selatan.
Upaya pembasmian tertunda di Ghana akibat pecahnya perang antarsuku pada 1994. Untuk menjalankan kembali proyek ini, para petugas sukarela berkeliling dari rumah ke rumah pada tahun 2002. Hasilnya: jumlah penderita menurun 60 persen di awal tahun ini.*



Quote:
PESAN TS:
1.kalo Minum air yang bersih gan,jangan air mentah yah gan
2.kalo maen pake sandal,jangan nyeker gan
1.kalo Minum air yang bersih gan,jangan air mentah yah gan
2.kalo maen pake sandal,jangan nyeker gan
Sumber : http://aneh22.blogspot.com/2009/08/mengenal-cacing-guinea.html

















0 komentar:
Posting Komentar