Rabu, 16 Juli 2014

Berakhirlah, senja!

Malam begitu menusuk tulang
Rintihan hati yang tertatih kian menjerit
Laksana lolongan srigala yang mengaum sekuat tenaga
Sangat memekik gendang telinga di pendengaran ini
Slalu dan slalu ku coba menumpuk kembali batu yang telah berserakan
Pelan dan pelan mengarungi sang waktu
Ah...
Jatuh lagi
Namun, ku tak patah arang
Ku ambil tumpuan kayu
Tetapi...
Tetap saja ambruk begitu saja

Bulan sepertinya terkekeh frontal
Jari jemari yang bergetar rasanya tak mampu bertindak lagi
Menyongsong harapan yang indah
Semakin tipis
Iya...
Tak lagi muncul dan hilang
Janji yang pernah terucap oleh ikatan
Menguap, membara, dan musnah bak ditelan fatamorgana
Menerima kehendak aneh dan tertata rapi
Membuatku semakin terpojokkan sudut dunia
Sang pencipta...
Bantu aku berdiri
Ditengah carut-marutnya ketertundukan feodal manusiawi

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 
;